Interquel (selepas Putri Berkuda Putih dan sebelum Feri Dilanda Badai)
Ninda mengarahkan Arif ke istana Nyi Blirang. Sekelip mata bagaikan angin, Arif sampai ke perkarangan istana Nyi Blirang.
"Wah besar sekali pintu
gerbangnya, terukir pula kepala ular besar di tengah-tengahnya" detik Arif dalam hati. Sedang Arif melilau memerhatikan sekeliling istana, tiba-tiba pintu di buka. "Oh terbelah dua ukiran kepala ular tadi"
benak Arif semakin kagum .
Arif tidak berasa gentar lalu berdoa mempersiapkan diri agar dapat menceroboh istana tanpa
dikesan pengawal bersenjata yang begitu ramai. Arif berjaya melepasi semua pengawal luar, lalu dia terus
menyelinap tanpa dikesan pengawal di dalam.
Akhirnya Arif terus mencari sasaran utamanya Nyi
Blirang dan nekad berhadapan dengan beliau. Kemunculan Arif secara tiba-tiba membuatkan Nyi begitu terkejut.
"Ampun Tengku..." Nyi kagum dengan ketinggian ilmu Arif lalu mengaku kalah.
"Tuan telah melepasi kawalan istana yang begini rapi,
oleh itu Nyi akan menuruti apa sahaja permintaan Tengku"
"Baiklah, kalau begitu lepaskanlah Putri Ratni dari penjaramu" tegas Arif pada Nyi.
Putri Ratni terus dibawa menemui Arif dan diiring meninggalkan istana dan terus pulang menemui bondanya.
Arif bersyukur kerana dapat menyelamatkan putri tanpa pertumpahan
darah. Giliran Arif pula beredar dari istana Blirang dengan rasa puas lalu
balik ke alam nyata.
Selang beberapa hari kemudian, sedang Arif duduk santai bersama Salim, tiba -tiba muncul Putri Ratni bersama bondanya.
اَلسَّلاَمُ عَلَيْكُمْ
Jawab Arif dan Salim.
وَعَلَيْكُمُ السَّلاَمُ
"Kedatangan kami membawa maksud murni, untuk menjodohkan Putri Ratni dengan Tengku yang telah menyelamat beliau" kata bonda sambil memandang Arif. Berkali- kali diulangi maksud tersebut oleh bonda.
Arif terdiam kaku
membisu. Sehingga Putri Milofa isterinya tiba -tiba muncul di situ
memberikan pandangannya.
"Silakan, abang telah selamatkan dia, mengikut adat alam sana,
abang berhak berkahwin dengannya" Putri Milofa mencelah lembut.
"Abang telah bersusah payah untuk berkenalan dan menambat hati adik Milofa,
masakan abang begitu mudah untuk menukarnya dengan Putri Ratni" Arif membisikkan jawapannya kepada Putri Milofa.
Salim mendengar dan memerhatikan semua percakapan yang berlaku.
Arif kelihatan resah lalu berdoa, agar mendapat petunjuk untuk meredakan permasalahan ini.
"Mulai hari ini, abang mengaku Putri Ratni sebagai adik, maka kita adalah beradik dunia akhirat" kata Arif kepada Putri Ratni sebagai penyelesaian.
Putri Ratni tunduk menerima saranan Arif. Mulai dari saat itulah
hubungan persaudaraan semakin rapat. Setiap kali Arif belayar ke gunung,
Putri Ratni akan sentiasa berenang mengiringinya di sebelah feri sambil melambai-lambaikan tangan nya.
No comments:
Post a Comment