Thursday, July 24, 2014

Sucinya Sutera Putih

Awan bergerak perlahan, suasana sangat nyaman. Dewa Sinta duduk memikirkan orang yang ingin disayangi, si cantik manis Putri Sutra Putih. Segala usaha telah dilakukan untuk menambat hati sang Putri tetapi masih belum berjaya. Setiap kali mencuba, semakin Putri tidak mengendahkannya. Hati sang Dewa semakin sedih kerana cintanya tidak di balas, benar-benar bertepuk sebelah tangan.



"Daripada dia diambil orang, biar aku ambil semangatnya. Biar sang Putri terus membujang tanpa ingin berumah tangga, selagi tidak dengan aku'' kata hati Dewa melaksanakan niat jahatnya.

Putri Sutra Putih sadar apa yang berlaku pada dirinya, hanya untuk sementara ini beliau tidak tahu mahu minta tolong ke mana. Hidupnya kosong, tidak punya keinginan untuk menjadi isteri sesiapapun . Ramai yang ingin menyuntingnya tetapi hatinya tidak terbuka. Akhirnya Putri mendapat petunjuk agar beliau berjumpa Arif.

"Wahai Arif, hamba Putri Sutra Putih. Hamba ingin meminta bantuan tuan" mohon Putri

"Apakah bantuan yang Putri mahukan?" soal Arif

"Hidup hamba kosong, semangat hamba sudah tiada, bolehkah tuan hamba bantu hamba?" Putri merayu.

"Wahai Putri, hamba simpati dengan apa yang Putri alami, hanya saja kes ini sangat berat" Arif menyatakan pendapatnya.

"Maksud tuan hamba?" Putri ingin tahu selanjutnya.

"Berilah hamba masa untuk merujuk duduk perkara pada Atuk saya" jelas Arif lalu berdoa untuk berjumpa Datuk Syeikh Karim.

"Tentang Putri itu Atuk sedia bantu cucu" lalu Datuk Syeikh Karim menyahut.

"Tuk, apa kita hendak buat ni?" Arif membincangkan masalah yang dihadapi Putri.

"Ayuh kita pergi ke penjara alam sana. Di sanalah semangat Putri terikat. Atuk akan ambil semula cu"
Mereka bertolak lalu menemui kedudukan penjara tersebut. Datuk Syeikh Karim melakukan tugasnya mengambil semula semangat Putri Sutra Putih lalu dikembalikan ke tubuh tuan punya badan.

Serta-merta Putri Sutra Putih terasa adanya perubahan pada tubuh badanya. Beliau gembira sudah pulih lalu berjumpa Arif.

"Tuan hamba, ingin hamba mengucapkan terima kasih atas pertolongan yang tuan berikan" kata Putri Sutra Putih.

"Bersyukurlah Putri atas jasa Atuk, semangat Putri dapat dikembalikan" jawab Arif.

'Terima kasih jua pada Datuk Syeikh Karim ya" tambah Putri kemudian memohon diri dan terus hilang dari situ.

Seperti biasanya, kejadian tersebut akan Arif ceritakan kepada adiknya. Salim terus merenung jauh untuk mendapatkan maklumat keadaan terkini sang Putri. 


"Memang benar Putri Sutra Putih sudah benar-benar pulih. Kini putri sudah dipinang oleh seorang putra raja yang kacak berasal dari negeri alam sana" kata Salim.

"Siapa nama putra yang bertuah tu?" tanya Arif lagi.

"Tengku Zakir namanya" tambah Salim.

Arif bersyukur Putri Sutra Putih akhirnya berjaya dibebaskan daripada belenggu dan cengkaman hasad dengki Dewa Sinta.

"Sekarang ni Putri selalu bersama Nyi Anjas di Gunung Lemang" Salim memberitahu Putri dan Nyi menjadi sahabat baik dan selalu berjumpa di gunung.

Menurut Salim, Dewi Kuan Chin adalah nama asal Putri Sutra Putih. Beliau adalah seorang putri muslimah kini hidup bahagia bersama suaminya Tengku Zakir.

 
Bersambung...

No comments:

Post a Comment